Jakarta, 18 Oktober 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali menyelenggarakan Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Administrasi Publik. Pada kesempatan kali ini, Ariawan, S.AP., M.H., M.A. resmi dikukuhkan sebagai Doktor Ilmu Administrasi Publik dengan predikat Cumlaude, dalam sidang yang berlangsung di Gedung Serba Guna F.X. Soeseko Moestopo, Kampus II Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta.
Sidang terbuka tersebut
dipimpin langsung oleh Dr. H. Muhammad Saifulloh, M.Si, selaku Ketua Sidang
sekaligus Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Dalam kesempatan
tersebut, Ariawan memaparkan hasil disertasinya berjudul:
“Implementasi Kebijakan
Digitalisasi Informasi: Studi Efektivitas Sistem Aplikasi SRIKANDI di Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.”
SRIKANDI merupakan Aplikasi
Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi yang dikembangkan oleh Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk instansi pemerintah. Tujuannya adalah
mendukung pengelolaan arsip dinamis secara elektronik, mulai dari surat masuk,
surat keluar, hingga penandatanganan dan pengarsipan, dengan tujuan
meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan.
Dalam paparannya, Ariawan menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis implementasi kebijakan digitalisasi informasi pada Sekretariat Jenderal DPR RI melalui penerapan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI).
“Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi dan menganalisis implementasi kebijakan digitalisasi
informasi pada Sekretariat Jenderal DPR RI melalui penerapan Aplikasi Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI),” ujar Ariawan dalam sidang
terbuka tersebut.
Dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode studi kasus, Ariawan melakukan observasi langsung,
wawancara mendalam dengan informan kunci, serta menelaah berbagai dokumen
kebijakan dan pelaksanaan teknis aplikasi SRIKANDI.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keberhasilan implementasi kebijakan digitalisasi melalui SRIKANDI
dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting, antara lain komitmen kepemimpinan,
kesiapan kelembagaan, kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur teknologi
informasi, serta budaya organisasi.
Dalam sesi tanya jawab,
Ariawan menegaskan bahwa pemilihan aplikasi SRIKANDI sebagai fokus penelitian
didasari oleh masih minimnya kajian akademik yang mengulas pemanfaatan aplikasi
tersebut sebagai instrumen pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan
efektivitas pengelolaan informasi publik.
Ia juga memberikan rekomendasi
agar Sekretariat Jenderal DPR RI melakukan pemetaan ulang terhadap kesiapan
unit kerja guna memastikan implementasi SRIKANDI berjalan secara menyeluruh dan
seragam di seluruh unit organisasi.
Pada sesi penutupan, Ketua
Sidang sekaligus Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. H.
Muhammad Saifulloh, M.Si, secara resmi menyatakan bahwa Ariawan lulus ujian
terbuka dan berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik.
“Dengan ini dinyatakan lulus
ujian terbuka. Mulai hari ini, saudara Ariawan berhak menyandang gelar Doktor
Ilmu Administrasi Publik. Saya selaku Ketua Sidang mewakili para penguji
mengucapkan selamat, dan semoga ilmunya dapat memberikan manfaat bagi
kemaslahatan umat,” ujar Rektor dalam sambutannya.
Rektor juga menambahkan bahwa
pencapaian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi
pengembangan ilmu Administrasi Publik serta penerapan kebijakan digitalisasi di
sektor pemerintahan.
“Gelar doktor ini menjadi
bukti komitmen Ariawan dalam memajukan transparansi, efisiensi, dan inovasi
dalam tata kelola lembaga negara. Kami berharap, gagasan dan hasil
penelitiannya dapat memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan bangsa dan
negara,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Pandji
Sukmana, S.Sos., M.Si, selaku Co-Promotor, turut menyampaikan apresiasi dan
rasa bangganya atas pencapaian Ariawan.
“Dr. Ariawan adalah sosok
inspiratif yang membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan mampu membawa
seseorang dari latar belakang sederhana—bahkan dari anak seorang petani—hingga
meraih gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik. Ini adalah contoh nyata bahwa
pendidikan dapat menjadi jalan perubahan,” ungkapnya.
Penyelenggaraan sidang terbuka
ini menjadi bukti nyata komitmen FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama) dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
Administrasi Publik, guna menjawab tantangan birokrasi dan tata kelola
pemerintahan di era digital.