JAKARTA - Di tengah isu perubahan iklim yang makin gencar disuarakan di berbagai belahan dunia, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), yang dikenal sebagai pecinta alam, Agrawitaka kembali mengukuhkan eksistensinya.


Terbaru, Agrawitaka berhasil menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) XXX selama 3 bulan. Menurut Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Moestopo, Disson Muhammad Fauzi, S.IP., M.Si pelaksanaan Diklatsar Agrawitaka ini menjadi bukti bahwa rasa cinta pada alam dan lingkungan masih kuat tertanam di generasi muda, khususnya mahasiswa dan mahasiswi Universitas Moestopo.


“Isu lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk disuarakan saat ini. Karenanya, regenerasi yang berlangsung pada UKM pecinta alam seperti Agrawitaka sangatlah penting,” kata Disson.


“Kami berharap dengan sukses digelarnya Diklatsar XXX yang diikuti pengukuhan anggota baru Agrawitaka ini mampu menumbuhkan dan memperkuat kecintaan anak muda pada alam dan diharapkan dapat memajukan kualitas generasi muda yang bertanggungjawab, berkomitmen, dan tangguh serta dapat berkontribusidi kancah nasional/internasional dan mengharumkan nama baik Universitas Moestopo,” paparnya.


Agrawitaka sendiri adalah perhimpunan pendaki gunung penempuh rimba yang berdiri pada 22 Agustus 1986 dan merupakan peleburan dari organisasi pecinta alam empat fakultas di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yaitu Pecinta Alam FKG (Fakultas Kedokteran Gigi), MAPETA (Fakultas Ekonomi), MAHATALA (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan KHAPAL (Fakulas Ilmu Komunikasi).


Agrawitaka berasal dari Bahasa Sansekerta “Agra Wiana Citta Loka” yang mempunyai arti secara harfiah, puncak nafas jiwa alam dan mengandung makna pengabdian tanpa batas, kesadaran diri tentang ciptaan-Nya, guna kepentingan serta dharma bakti atas rasa tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tanah Air Indonesia.


Adapun anggota Diklatsar XXX Agrawitaka adalah Defayiz Azidane Ramzy, Gabriel Abhimata Widiyanto, Septanto Dimas Saputra, dan Sofa Maulana.

Related Post