JAKARTA - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) sukses menggelar Moestopo Scientific Pro (MDS Pro Competition 2022).


Acara puncak MDS Pro 2022 sendiri terdiri dari dua kegiatan utama, yakni seminar dan hands on kedokteran gigi. 


Acara puncak ini dilaksanakan dalam dua sesi, dengan sesi 1 pada hari sabtu, 9 April 2022 dan sesi 2 pada hari Minggu, 10 April 2022. Sesi 1 diisi oleh 3 pembicara seminar, yaitu drg. Budi Susilo, Sp.BM, drg. Prasiswantoro, Sp.Pros, dan drg. Iman W Kusumadirja, PGDip.Impl., MM, MSc. (OCeE), MSc. (LD), CDIS, MALD, FWCLI, serta 1 pembicara hands on, yaitu drg. Budi Susilo Sp.BM.


Menurut Wakil Dekan 1 FKG Universitas Moestopo, Dr. drg Tjokro Prasetyadi, Sp.Ort, peserta dari MDS Pro Competition 2022 adalah mereka yang berada dalam lingkup kedokteran gigi, baik mahasiswa/i ataupun dokter gigi di seluruh Indonesia.


"Ini adalah kegiatan yang digelar rutin. Kami berharap dengan MDS Pro Competition 2022 kualitas mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia secara umum, dan di FKG Universitas Moestopo khususnya bisa meningkat," katanya.


Para peserta terlihat semangat mengikuti acara ini. Lomba cerdas cermat dikuti oleh FKG Universitas Moestopo, FKG Universitas Jenderal Soedirman, FKG Universitas Indonesia, FKG Universitas Jember, FKH Universitas Gajah Mada dan FKG Universitas Padjadjaran.


Sementara lomba karya tulis ilmiah diikuti oleh FKG Universitas Moestopo, FKG Universitas Airlangga, FKG Universitas Indonesia dan FKG Universitas Brawijaya.


Selain berbagai perlombaan tersebut, pada MDS Pro 2022 juga digelar seminar yang diisi oleh berbagai ahli seperti drg. Budi Susilo Sp.BM yang menjelaskan ilmu bedah mulut terkait waktu yang tepat untuk dilakukan pencabutan wisdom teeth (gigi molar ketiga). Pada ini drg. Budi mengusung tema webinar “Wisdom Teeth Removal: When It Is Necessary?”


Selanjutnya ada drg. Prasiswantoro, Sp.Pros yang menjelaskan terkait penggunaan magnet dalam pengaplikasian gigi tiruan. drg. Prasiswantoro mengusung tema webinar “Magnetic Supported Overdenture, What Is It?” yang menjelaskan secara detail terkait dengan indikasi, kontraindikasi, dan hal lainnya yang berhubungan dengan penggunaan magnet pada gigi tiruan serta hal tersebut dapat menjadi pandangan baru bagi para peserta MDS Pro 2022.


Ada juga drg. Iman W Kusumadirja, PGDip.Impl., MM, MSc. (OCeE), MSc. (LD), CDIS, MALD, FWCLI yang menjelaskan penggunaan dan manfaat laser dalam kedokteran gigi saat dia mengusung tema webinar “Laser in Dentistry: Insight and Perspective”. Pada pemaparan materi 3 ini banyak materi berupa video ataupun sharing kasus yang ida sampaikan sehingga materi dirasa lebih sesuai dengan kondisi klinik dalam kedokteran gigi bagi para pesertanya.


Pada hari kedua, MDS Pro 2022 menghadirkan pula 3 pembicara yang dimulai oleh drg. Ayu Sukma Sp.Ort. Dia menjelaskan peran dokter gigi umum dalam perawatan ortodonti pada webinar bertema “Role of General in Orthodontic Treatment.”


Seminar hari kedua ini kemudian berlanjut dengan pemaparan materi 2 oleh Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG yang menjelaskan terkait kesalahan yang biasa terjadi sehingga membuat restorasi menjadi gagal pada webinar bertema “Reason Why Bonds Fail and What to Do About It”. Selama penjelasan webinar, Dr. drg. Rina menyampaikan secara detail dan sesekali memberikan tips terkait materi yang dibawakan. 


Sementara pemaparan materi 3 dilakukan oleh dr. Shawn Paul, BDS, MFDS RCS yang mengusung tema webinar “Contemporary Rubber Dam Isolation”. Pemaparan materi ini adalah satu-satunya materi dengan pembicara internasional yang berasal dari Malaysia. 


Walaupun disampaikan secara bilingual, pembawaan dari dr. Shawn Paul, BDS, MFDS RCS beserta moderator sangat interaktif sehingga peserta pun bisa dengan mudah menerima materi yang disampaikan.


Di MDS Pro 2022 para peserta juga diberi kesempatan hands on bersama drg. Budi Susilo Sp.BM; Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG; dan drg. Susan Alvina, Sp.Ort.


"Kami berharap semua pengetahuan yang didapat peserta pada MDS Pro 2022 ini bakal berguna ketika dipraktikkan nanti sehingga kualitas dokter gigi Indonesia makin meningkat," lugas kata Dr. drg Tjokro Prasetyadi.

Related Post