Direktorat Jenderal Pajak Dorong Mahasiswa Universitas Moestopo Sadar Pajak
JAKARTA - Program Tax Goes to Campus (TGTC) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak kembali hadir, kali ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pajak di kalangan mahasiswa.
Dengan tema "Bangkit untuk Indonesia Emas," TGTC 2024 berfokus pada pengenalan pentingnya pajak sebagai pilar utama dalam pembangunan negara. Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menjadi salah satu kampus yang terlibat dalam program ini.
Pada Tax Goes to Campus kali ini, hadir Kepala KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga, Ir. Atmo, M.M.; penyuluh pajak ahli muda, Supatmi, S.H; dan pemeriksa pajak pelaksana, Chandara Ramadani, S.M.
Menurut Ir. Atmo, kesadaran akan pajak sangatlah penting, trutama untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. Untuk itu, generasi muda, yang saat ini tengah menempuh pendidikan tinggi, diharapkan akan menjadi penggerak utama dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju, berdaya saing global, dan berkelanjutan.
"Pada tahun 2045, kalian akan berada di usia produktif, di mana proyeksi populasi Indonesia mencapai 309 juta jiwa, dengan 52% di antaranya berada pada usia produktif," ungkap Ir. Atmo.
Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas, lugasnya, pembangunan yang berkelanjutan menjadi fondasi utama. Program pembangunan yang mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguasaan teknologi, dan pemerataan ekonomi harus didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kuat.
Menurut Ir. Atmo, pajak merupakan sumber utama pendapatan negara, menyumbang sekitar 71% dari total pendapatan negara. Pajak ini digunakan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur seperti Jembatan Youtefa di Jayapura dan RSUD Komodo di Labuan Bajo. Selain itu, pajak juga mendukung program beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar dan Beasiswa Indonesia Maju yang ditujukan bagi generasi muda.
Program Tax Goes to Campus bertujuan mengedukasi mahasiswa mengenai pentingnya kontribusi pajak dan peran mereka dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui pemahaman ini, mahasiswa diharapkan menjadi generasi sadar pajak yang siap berkolaborasi membangun Indonesia.
"Kesadaran pajak harus ditanamkan sejak dini, terutama di kalangan mahasiswa yang akan menjadi tulang punggung ekonomi negara di masa depan. Apapun profesinya nanti, baik sebagai pengusaha, pegawai negeri, atlet, maupun konten kreator, kontribusi pajak mereka akan sangat berarti bagi Indonesi," jelasnya.
"Kesadaran pajak bukan hanya sekadar membayar pajak, tetapi juga memahami bagaimana pajak berperan dalam membiayai pembangunan dan menyediakan layanan publik bagi masyarakat," tambah Ir. Atmo.