Berbicara tentang sejarah Yayasan UPDM tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan tentang sejarah Universitas dan Pak Moestopo, karena diantara ketiganya bersifat saling mengisi dan melengkapi. Tonggak batu pertama pengabdian Yayasan UPDM dimulai dengan dibukanya Kursus Tukang Gigi pada tahun 1952.

Pada waktu itu Pak Moestopo masih berpangkat Kolonel, menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang, Rumah Sakit Angkatan Darat (sekarang RSPAD Gatot Subroto). Disela-sela kesibukannya, Pak Moes mengabdikan diri pada dunia pendidikan, dengan mengelola ‘Kursus Kesehatan Gigi dr. Moestopo’, di rumah beliau di jalan Merak 8, Jakarta. Kursus ini berlangsung selama 2 jam, sejak pukul 15.00 sampai 17.00 dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tukang gigi di seluruh Indonesia yang jumlahnya hampir 2.000 orang, agar dapat memenuhi kriteria minimal Ilmu Kedokteran Gigi dalam hal hygiene, gizi, dan anatomi sederhana, sesuai dengan himbauan Menteri Kesehatan dalam Konggres PDGI II tahun 1952.

Pada tahun 1957, dibuka sebuah kursus lagi yang dinamakan ‘Kursus Tukang Gigi Intelek’. Sepulang dari Amerika Serikat pada tahun 1958, Pak Moes mendirikan ‘Dental College Dr. Moestopo’. Dental college ini mendapat pengakuan resmi dari Departemen Kesehatan,bahkan mendapat penghargaan dengan kunjungan Presiden Soekarno. Pada kesempatan tersebut, Bung Karno memberikan pujian khusus kepada Dr.Moestopo, yang dianggap telah berhasil mendidik dan menelurkan tenaga kesehatan gigi yang terjangkau oleh rakyat kecil.

Melihat hasil positif yang telah dicapai, pemerintah menganjurkan agar status dental college ditingkatkan menjadi ‘Akademi Tinggi Gigi’, sehingga pada tahun 1960 status akademi ini ditingkatkan menjadi ‘Perguruan Tinggi Swasta Dental College dr. Moestopo’, yang sudah bersifat akademik.

Pada tahun 1961 Pak Moes memperoleh gelar Guru Besar/Profesor dari Universitas Indonesia, dan dilantik oleh Prof. Ouw Eng Liang.

Sesuai dengan Pola Pendidikan Nasional, dimana Perguruan Tinggi Swasta harus meningkatkan mutu, peranan, dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pendidikan nasional tanpa harus kehilangan ciri-ciri khas Perguruan Tinggi Swasta itu sendiri, maka Perguruan Tinggi Swasta Dental College dr. Moestopo akhirnya ditingkatkan lagi statusnya menjadi ‘Fakultas Kedokteran Gigi Prof.Dr.Moestopo’ pada tahun 1961. Fakultas inilah yang merupakan embrio Universitas Prof.Dr.Moestopo, yang didirikan secara resmi pada tanggal 15 Pebruari 1961.

Sejalan dengan perkembangan di bidang pendidikan, pada tahun 1962 Pak Moestopo bersama ibu R.A. Soepartin Moestopo mendirikan Yayasan Universitas Prof.Dr.Moestopo berdasarkan akte Notaris R.Kadiman No. 62. Untuk mendirikan Yayasan ini, Pak Moes selaku pendiri dan ketua Yayasan yang pertama, menggunakan tanah pribadi dan bangunannya di jalan Hang Lekir I no. 8,Jakarta dan sebuah mobil Opel Capitan tahun 1962 Nopol. B 311, sebagai salah satu modal pertama. Di dalam perjalanannya, Akte Notaris ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir dengan Akte Notaris Zainal Arifin SH, No. 3/ KGS, tanggal 8 April 1996. Yayasan UPDM sebagai suatu badan sosial bertujuan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Pemerintah RI melalui pendidikan, kesehatan, agama, riset ilmiah, bimbingan dan penyuluhan mental.
Dalam perkembangannya, Universitas Prof.Dr.Moestopo pernah memiliki 6 fakultas, yaitu: Kedokteran Gigi, Kedokteran, Sosial Politik jurusan Administrasi Negara, Ekonomi jurusan Ekonomi Perusahaan, Pertanian dan Publisistik. Namun Fakultas Pertanian tidak dapat diselenggarakan karena tidak ada peminat. Demikian pula pada tahun 1971 Fakultas Kedokteran, karena tidak memiliki Teaching Hospital, terpaksa ditutup. Pada tahun 1980, Fakultas Publisistik berganti nama menjadi Fakultas Komunikasi.

Dewasa ini Yayasan Universitas Prof.Dr.Moestopo mengelola 4 Fakultas dan 1 Program Pascasarjana.

Pak Moestopo wafat pada tanggal 29 September 1986, namun perjuangan Ys UPDM sebagai wadah pengabdian keluarga Pak Moes kepada Negara dan bangsa harus tetap berlangsung. Untuk itu telah diwasiatkan kepada keluarga yang ditinggalkan dan keluarga besar Ys UPDM, bahwa yang menggantikan beliau sebagai Ketua adalah putra sulungnya, yaitu drg.J.M.Joesoef Moestopo.

Dibidang sarana dan prasarana, sejak tahun 1976 berturut-turut dibangun gedung Berdikari, gedung Merah Putih, gedung Gotong Royong, gedung Harapan, dan gedung Perdamaian, lengkap dengan peralatan dan penyempurnaannya di Jl. Hang Lekir I/8, Jakarta Pusat. Terakhir dibangun Kampus Bintaro III di Jl. Bintaro Permai no 3, Jakarta Selatan, yang diberi nama ‘Graha R.A. Soepartien Moestopo’. Pembangunan Kampus UPDM (B) akan berlanjut seiring dengan gerak napas perjuangan Kampus Merah Putih.

IMG_2095

Tak kenal maka tak sayang
Fakultas Publisistik – Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B) Tercinta
Beberapa waktu yang lalu, pada tanggal 20 Desember 2014 Fakultas Ilmu Komunikasi merayakan hari besarnya yang ke 50 antara lain diisi dengan acara Gandiva yang merupakan ajang kompetisi dunia Periklanan yang coba dikembangkan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi dengan Konsentrasi Periklanan yang diketuai oleh Catur Priyadi, S.Sos, M.Si, M.Ikom dibantu oleh seluruh pengurus dan anggota Teater Fikom, juga diisi acara syukuran yang diadakan pada tanggal 20 Desember 2014 jam 19.00 sampai dengan selesai bertempat di Auditorium Kementrian Pemuda dan Olah Raga di Jalan Gerbang Pemuda Senayan Jakarta Selatan dengan thema ” Segores Karya Emas Untuk Negeri” dengan hiburan Pementasan oleh Teater Fikom.
Hingga tahun 2015 ini jumlah alumni FIKOM UPDM (B) adalah 7.545 orang, dan dewasa ini jumlah mahasiswa 2.101 orang, jumlah dosen 111 orang terdiri dari dosen tetap 72 orang dan tidak tetap 39 orang, sedangkan karyawan 26 orang.
FIKOM yang awalnya Fakultas Ilmu Publisistik menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi, menurut Prof. Dr. Moestopo sebagai berikut : Namun istilah Publisistik ini seakan-akan membuat ruang geraknya terbatas dan memiliki konotasi sebagai sekedar “mengumumkan/menyiarkan” saja, karena istilah Publisistik berasal dari perkataan Bahasa Jerman “Publisistik” yang mempunyai kata kerja “Publizjcren” dan ini bersumber dari istilah bahasa latin “publicare” yang berarti “mengumumkan” atau “menyiarkan kepada umum”. Sedangkan istilah komunikasi berasal dari perkataan bahasa Inggris “Communication” dan ini bersumber dari perkataan latin “Communicare” yang berarti “memberitahukan”.
Atas pertimbangan kemajuan ilmu pengetahuan dan disesuaikan dengan kebutuhan kemajuan negara dan bangsa maka perlu lingkup operasionalnya diperluas. Untuk hal ini peranannya tidak saja “mengumumkan” tetapi juga “memberitahukan/communicate”. Maka sepantasnyalah juga Fakultas Publisistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) selain mengalami pergantian nama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi juga dalam pendidikannya disesuaikan dengan lingkup Komunikasi.
Sehubungan dengan itu maka Ilmu Komunikasi (Communication Science) yang meneliti Komunikasi Manusia (Human Communication) mempunyai ruang lingkup yang luas. Namun sejauh mana luas ruang lingkup ilmu komunikasi teramat sukar diuraikan secara terperinci. Meskipun demikian salah satu pandangan yang dapat diterima adalah dari Harold D. Laswell yang dapat dikembangkan menjadi suatu ikhtisar yang menunjukkan lingkup Ilmu Komunikasi. Rumus Laswell tersebut adalah “Who say what in which channel with what effect”. Dia mengatakan bahwa cara yang tepat untuk menggambarkan proses komunikasi ialah dengan memberikan jawaban kepada pertanyaan berikut :
– Who ? – Siapa ?
– Say what – Mengatakan apa ?
– In which channel ? – Melalui saluran apa ?
– To whom ? – Kepada siapa ?
– – With what effect ? – Dengan efek apa ?

Studi ilmiah mengenai komunikasi cenderung untuk mengkonsentrasikan diri pada satu atau beberapa pertanyaan diatas. Para cendekiawan yang mempelajari komponen “siapa”, yakni “komunikastor” meneropong unsur yang memprakarsai dan membimbing kegiatan komunikasi. Sub bagian dari bidang penelitian ini dinamakan “analisa pengawasan” (control analysis). Para peneliti yang memfokuskan dir pada “mengatakan apa” mengkaji “analisa pesan” (content analysis). Mereka yang terutama menaruh perhatian pada pers, radio, televisi, film dan saluran komunikasi lainnya, melakukan “analisa media” (media analysis). Apabila sangkut paut yang utama adalah orang-orang yang dijadikan sasaran media, maka kita sedang berbicara mengenai “analisa khalayak” (audience analysis). Jika yang dipertanyakan adalah efeknya atau pengaruh pesan komunikasi terhadap khalayak, maka masalahnya adalah “analisa efek” (effect analysis).
RIWAYAT
1. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) mula-mula berdiri berdasarkan Akte Notaris R. Kardiman No.62 tanggal 15 Januari 1962, yang dalam melaksanakan tugas disebut Fakultas Publisistik.
2. Pertama kali aktif menerima mahasiswa tahun 1964 sebanyak 12 orang perkuliahannya bersama-sama Fakultas Sosial Politik.
3. Tahun 1968 hidup Fakultas Publistik tidak menentu, tetapi pernah menyelenggarakan Simposium PORNOGRAFI DALAM PERS, dihadiri oleh tokoh-tokoh : Prof. Dr. HAMKA, Ketua Kejaksaan, Ketua mahkamah Agung, Peserta dari MABAK, Ketua PWI.
4. Tahun 1969, Fakultas Publisistik pernah akan dibubarkan oleh Dekan Fakultas Sosial Politik, Drs. Saridin Djudin. Berkat kegigihan Bapak Prof. Dr. Moestopo dan 11 orang yang tidak mau dibubarkan. Yang masih tergiang perkataan Almarhum Prof. Dr. Moestopo, “Kalau Fakultas Publisistik dibubarkan, sekarang juga saya bangun lagi”.
5. Semenjak berdiri sebagai Fakultas di lingkungan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), mempunyai ruang sekretariat yang sempit dan pengap. Ruang Sekretariat, ruang Dekan, ruang perpustakaan menjadi satu, berukuran 2m X 3m, cukup menyedihkan.
6. Fakultas Publisistik Hidup segan matipun tak mau, itulah keadaannya bertatih-tatih berjalan terus. Mahasiswa jika mau ada kuliah dipanggil ke rumah masing-masing, dan dosen tidak digaji, keadaan ini berlangsung lama (s/d 1978).
7. Tahun 1970, Fakultas Publisistik mengajukan peserta Ujian Sarjana Muda sebanyak 6 orang dan yang lulus sebanyak 4 orang.
8. Tahun 1971 mengajukan peserta ujian Sarjana Muda Negara sebanyak 7 orang lulus 4 orang.
9. Tahun 1972 mengajukan sebanyak 13 orang peserta, lulus 100%. Dan mengajukan 2 orang peserta ujian Sarjana Lengkap Negara lulus semuanya.
10. Tahun 1973 meluluskan sebanyak 4 orang Sarjana Muda Negara. Dan tahun ini mahasiswa baru sebanyak 16 orang masuk tingkat persiapan. Tahun ini merupakan tahun kebangkitan bagi Fakultas Publisistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
11. Tahun 1974 meluluskan 3 orang Sarjana Lengkap Negara dan perkuliahan sudah mulai teratur serta mahasiswa sudah mulai banyak, dipimpin oleh Dekan Drs. Sudiro Muntahar, Sekretaris Fakultas Drs. Sunarto (Belum dibentuk PD I, II & III).
12. Tahun 1976 mahasiswa sudah banyak Sekretariat pindah agak lumayan lebarnya yaitu di pinggir kali dibawah pohon magga, istilahnya bisa bernafas. Tahun ini meluluskan sebanyak 4 orang Sarjana Muda dan Sarjana Lengkap Negara sebanyak 5 orang.
13. Tahun 1978 merupakan tahun awal membludaknya pendaftaran mahasiswa baru (105 orang), diterima 78 orang, dan meluluskan Sarjana Muda Negara 5 orang, terdapat krisis kepemimpinan, berhubung terjadi communication gap antar Pimpinan dengan Warga Fakultas. Dekan mengundurkan diri dan ditunjuk seorang Dosen Drs. Paripurna selaku Dekan Fakultas.
14. Awal tahun 1982, terjadi gap Communication lagi antara Pimpinan dan warga Fakultas, dan berhubung masa jabatan juga sudah habis, maka ditunjuk Pembantu Dekan II, Drs. Sunarto sebagai Pjs. Dekan. Pada tahun ini 13 orang Lulus Sarjana Muda Negara dan 8 orang Sarjana Lengkap.
15. Tahun 1982, Pjs Dekan, sesuai ketentuan yang berlaku melaksanakan Pemilihan Dekan Fakultas Publisistik oleh Dewan Dosen, untuk diajukan ke Ketua Yayasan, melalui Rektor UPDM (B). Tahun ini merupakan awal sejarah di Fakultas Publisistik UPDM (B), bahwa Dekan dipilih secara langsung. Terpilih Drs. Sunarto, sebagai calon Dekan Fakultas pada tahun ini, meluluskan Sarjana Muda Negara 19 orang dan seterusnya diprogramkan kelulusan Sarjana dan Sarjana Muda secara kontinyu.
16. Tahun 1982 meluluskan Sarjana Muda sebanyak 29 orang.
17. Tahun 1983 meluluskan Sarjana Muda sebanyak 44 orang.
18. Tahun 1984 meluluskan Sarjana Muda sebanyak 63 orang dan Sarjana Lengkap Negara sebanyak 10 orang.
19. Tahun 1985 merupakan sejarah baru bahwa Fakultas Publisistik dirubah menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi dengan jurusan Hubungan Masyarakat berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0331/0/1985 tanggal 27 Juli 1985, tentang Penyesuaian Jalur, Jenjang dan Program Pendidikan serta Pendataan kembali Nama Unit Jurusan/Program studi Status Terdaftar pada Perguruan Tinggi Swasta dalam lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III, Lulus Sarjana Muda sebanyak 58 orang.
20. Tahun 1984/1985 merupakan tahun permulaan Sistem Kredit Semester (SKS), dengan secara penuh/menyeluruh dilaksanakan konversi paket ke SKS Th 1986/1987.
21. Tahun 1986 Lulus Sarjana Muda sebanyak 83 orang dan lulus Sarjana Lengkap Negara sebanyak 54 orang.
22. Tahun 2015 jumlah Alumni UPDM (B) 23.348 orang, 7.545 orang diantaranya adalah Alumni FIKOM UPDM(B)

STATUS
1. Status Terdaftar di PTIP dengan Surat Keterangan Terdaftar Nomor : 23/B.SWT/P/62, tertanggal 21 Januari 1963, terhitung mulai tanggal 15 Nopember 1962 jo. Nomor : 23a/B.SWT/I/65 tertanggal 31 Desember 1964, terhitung mulai tanggal 31 Desember 1964.
2. Pemberian Status “TERDAFTAR” sampai Tingkat Sarjana Muda. Lengkap dengan Surat Keterangan “TERDAFTAR” Direktorat Pendidikan Tinggi, Nomor : 37/b/DPT/B?1972 tertanggal 3 Agustus 1972 dan status “TERDAFTAR” sampai Tingkat Sarjana Lengkap dengan Surat Keterangan ‘TERDAFTAR” Direktorat Pendidikan Tinggi Nomor : 37 C/DPT/B/1972 tanggal 3 Agustus 1972 masing-masing terhitung mulai tanggal 31 Desember 1964.
3. Penetapan masa percobaan “TERDAFTAR” untuk Tingkat Sarjana Lengkap dan Sarjana Muda Lengkap, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 082/0/1981, tanggal 23 Februari 1981, terhitung mulai tanggal 23 Pebruari tahun 1981.
4. Penetapan kembali Status “TERDAFTAR” untuk tingkat Sarjana Muda Lengkap dan Sarjana Lengkap dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor : 0279/)/1984 tanggal 19 Juni 1984.
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0331/0/1985 , tentang penyesuaian jalur, Jenjang dan Program, Pendidikan dari Publisistik menjadi Ilmu Komunikasi.
6. Tahun 1988, tepatnya tanggal 15 Oktober 1988, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0501/0/1988, Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dinyatakan status”DIAKUI”.
7. Pada tanggal 21 Januari 1993 diperoleh peningkatan status tertinggi dari “Diakui” menjadi “Disamakan” berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI no. 14/DIKTI/Kep/1993.
8. Di tahun 1995 dunia pendidikan Publisistik di Indonesia mengalami perubahan nama dari Publisistik menjadi Ilmu Komunikasi yang dikukuhkan melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 033/0/1995 tertanggal 27 Juli 1995.
9. Di tahun 2003 FIKOM-UPDM (B) di akreditasi oleh BAN-PT dan memperoleh peringkat “Terakreditasi A” berdasarkan SK. No. 05480/Ak-VII-S12/UPMILM/VII/2003, tertanggal 9 Juli 2003.
10. Di awal periode 2008 FIKOM-UPDM(B) melakukan persiapan untuk mempertahankan peringkat akreditasi, hasilnya FIKOM-UPDM(B) tetap memperoleh penilaian dengan peringkat “Terakreditasi A” berdasarkan SK no. 027/BAN-PT/Ak-XI/S1/X/2008, tertanggal 30 Oktober 2008.
11. Tahun 2013 FIKOM-UPDM(B) berhasil mempertahankan untuk yang ketiga kalinya peringkat “Terakreditasi A” berdasarkan SK BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013, tertanggal 19 Oktober 2013.

Kepemimpinan
Tahun 1964 – 1967 : Pd Dekan Prof. Dr. Moestopo
Tahun 1967 – 1968 : Dekan Drs. Syamsuar Naimat
Sekretaris R. Soetomo
Tahun 1968 – 1969 : Dekan Dr. Murthosiah MPA
Sekretaris R. Soetomo
Tahun 1969 – 1973 : Dekan Drs. Ismet Maradjat
Sekretaris R. Soetomo
Tahun 1973 – 1974 : Dekan Drs. Ismet Maradjat
PD. I Drs. AR. Artojo
Sekretaris Drs. Sumantri SP
Tahun 1974 – 1977 : Dekan Drs. Sudiro Muntahar
PD. I Drs. Aliadi
Sekretaris Drs. Sunarto
Tahun 1977 – 1978 : Dekan Drs. Sudiro Muntahar
PD. I Drs. Hormat Meliala
PD. II Drs. Sunarto
PD. III Dra. Gantiowati
Tahun 1978 – 1981 : Dekan Drs. Paripurna
PD. I Drs. Hormat Meliala
PD. II Drs. Sunarto
PD. III Drs. A. Hasan Nurdin
Tahun 1981 – 1982 : Pjs. Dekan Drs. Sunarto
PD. I Drs. Hormat Meliala
PD. II Drs. Sunarto
PD. III Drs. A. Hasan Nurdin
Tahun 1982 – 1983 : Dekan Drs. Sunarto
PD. I Drs. Hormat Meliala
PD. II Dra. Gantiowato PS
PD. III Drs. Suto Pangarso
PD. Khusus Drs. Anshar Raoef
Tahun 1983 – 1984 : Dekan Drs. Sunarto
PD. I Dra. Gantiowati PS
PD. II Drs. Anshar Raoef
PD. III Drs. Suto Pangarso
Tahun 1985 – 1986 : Dekan Drs. Sunarto
PD. I Drs. Anshar Raoef
PD. II Dra. Gantiowati PS
PD. III Drs. A. Hasan Nurdin
PD. IV Drs. Marjono Basuki
Tahun 1988 – 1991 : Dekan Dra. Gantiowati PS, MSc
PD.I Drs. Sukardi
PD.II Drs. Sofian
PD.III Drs. YS. Gunadi
Tahun 1991- 1995 : Dekan Dra. Gantiowati PS, MSc
PD.I Drs. Sugijono
PD.II Drs. Sofian
PD.III Drs. Hanafi Murtani
Tahun 1995- 1998 : Dekan Drs. Anshar Raoef
PD.I Drs. Suripno Gunadi
PD.II Drs. T. Supomo
PD.III Drs. Hanafi Murtani
Tahun 1998 – 2001 : Dekan Drs. Anshar Raoef
PD.I Drs. Maryono Basuki/Drs. H. Aliadi, MSi
PD.II Drs. Giman Syahudi
PD.III Drs. Iswanto Yarman
Tahun 2001 – 2005 : Dekan Drs. H. Sunarto, MSi
PD.I Drs. Hormat Meliala
PD.II Drs. Giman Syahudi
PD.III Drs. Iswanto Yarman
Tahun 2005 – 2008 : Dekan Drs. H. Sunarto, MSi
PD.I Drs. Hormat Meliala
PD.II Drs. Melintang Jaya Pangaribuan
PD.III Drs. Panggih Sundoro, MSi
Tahun 2008 – 2016 : Dekan Drs. H. Hanafi Murtani, MM
PD.I M. Saefullah, MSi
PD.II Dra. Harti Yuwarti
PD.III Drs. Bambang Edhar, Msi/
Drs. Prasetya Yoga Santoso, MM

Empat Periode Dekan

Data yang ada menunjukkan bahwa Rektor sekarang yang dulu masih Sarjana, menjabat dua periode kepemimpinan disela 4 periode kepemimpinan yaitu 1988 – 1996, Dekan Dra. Gantiowati PS, dan 1996 – 2004, Dekan Drs. Anshar Raoef. Hal tersebut dimungkinkan kecuali karena hasil pilihan, waktu itu belum diatur masa kepemimpinan bahwa bagi yang sudah menjabat tidak boleh mencalonkan kembali. Untuk mengenal hasil memori bagaimana 4 periode pengabdian yang dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :
Ketika masuk sebagai tenaga pengajar (Dosen) di Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pada tahun 1973/1974, Fakultas Publisistik Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) sebenarnya ibarat “mati segan” hidup belum mau, karena kondisi mahasiswa baru berjumlah 15 orang, Adi Kasno, Lis Said, Tridah Bangun, Budi Santoso, Soekardi, Gantiowati Prawiro Soedirdjo, A.H. Nurdin, Gunawan Soebagio dan Tom DPB. Goeltom. Sedangkan dosen tidak ada, tidak mempunyai ruangan kantor Fakultas, dan hanya menempel di dekat Mushola sekarang ini dan ditambah lagi belum mempunyai perpustakaan.
Sedemikian masuk, oleh Dekan yang pada waktu itu Drs. Soediro Muntahar, langsung diusulkan sebagai Sekretaris Fakultas (kalau sekarang Pembantu Dekan II). Dan kemudian diterima oleh Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Drs. Prayitno Mangunwiyoto, SH. Kemudian secara resmi dikukuhkan oleh Prof. Dr. Moestopo sebagai Sekretaris Fakultas sejak tahun 1974.
Dengan modal tekad serta semangat sesuai dengan keteladanan Bapak Prof. Dr. Moestopo, yang kebetulan pula masih usia relative muda (25 tahun) dan baru lulus dari jurusan Ilmu Publisistik Gajah Mada, Yogyakarta, dengan ijin Dekan Drs. Soediro Muntahar untuk mencari tenaga-tenaga pengajar (Dosen) yang mau berjuang dalam kondisi seperti itu. Sebab tenaga pengajar yang aktif hanya ada dua orang, yaitu Drs. Alijadi dan Drs. Munawardi.
Dengan menyetujui dan akhirnya ikut serta berjuang sebagai tenaga pengajar di dalamnya termasuk rekan-rekan seperti Drs. Hormat Meliala, Drs. Persadaan Girsang , Drs. Sofyan, Drs. T. Supomo dan Drs. Djafar Husein, hal ini berlangsung tahun ajaran 1974/ 1975.
Pada tahun ajaran 1975/ 1976 menyusul kemudian Drs. M. Simare-mare, Bc. Hk, Drs. Giman Sahudi, Soegihardjo, BA, Drs. Broto Utomo dan A. Sagala (orang berkesan bahwa Universitas Gajah Mada pindah ke Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
Dengan modal semangat. Tekad serta restu Ketua Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), walaupun belum diberi apa-apa malahan kemudian dengan modal buku dari Dekan Drs. Soediro Moentahar serta Dosen-dosen lain, mulailah secara bertahap dan berencana, tetapi pasti, Fakultas Publisistik menuju kepada cita-cita yang diinginkan.
Dengan dimulai secara teratur perkuliahan dan penerimaan Mahasiswa baru telah memperlihatkan titik cerah, sehingga akhirnya masih juga memperkuat nama dosen yang menyusul untuk berjuang seperti Drs. Paripurna, Bc. Hk, Drs. Suhadi Bustomi (ini sudah sejak lama selaku Dosen Agama Universitas) dan lain-lain, serta ikut sertanya para Alumni Fakultas Publisistik Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) sebagai tenaga pengajar (paling awal adalah ibu Dra. Gantiowati Prawirosoedirjo, disusul Dra. Anggraeni) dan seterusnya.
Sejak tahun 1978, mulailah secara kontinyu meluluskan Sarjana, disamping itu juga Sarjana Muda. Sejak tahun tersebut sampai sekarang ini telah meluluskan Sarjana Muda 343 orang dan Sarjana atau S-1 134 orang.
Dalam sejarah perkembangannya, Fakultas pernah mengalami goncangan berikut :
1. Tahun ajaran 1978/ 1979, Drs. Soediro Moentahar, sebagai Dekan mengundurkan diri, karena terjadi Gap Communication dengan para Mahasiswa dan kemudian diangkat penggantinya Drs. Paripurna, Bc. Hk.
2. Tahun ajaran 1980/ 1981, terjadi Gap Communication lagi, sehingga tour of dutty dan selaku pembantu Dekan II, kami diangkat menjadi Pejabat Sementara Dekan, sampai ada pemilihan Dekan berikutnya pada tahun ajaran 1981/ 1982. Akhirnya ketika pemilihan dilaksanakan pada tahun 1982, terpilih secara mutlak, dan menjadi Dekan untuk periode berikutnya, dan diperpanjang hingga tahun 1988 ini.

Tahun 1988, tepatnya tanggal 15 Oktober 1988, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0501/0/1988, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dinyatakan status”DIAKUI”. Serta khusus terhadap Status “DIAKUI” antara lain bersama Dra. Gantiowati Prawirosoedirdjo, Msc, yang kemudian telah dipercayakan selaku Dekan Fakultas, juga yang menjadi dapur pengolah data dan fakta untuk syarat-syarat kenaikan status yaitu : Drs. Anshar Raoef, Drs. Maryono Basuki, Drs. Suto Pangarso (almarhum), Sdr. Tukidjo, BA, Sdr. Budi Sarwoto, BA, Sdr. Sunaryo, BA, dan ketika Dra. Gantiowati sedang sakit, diteruskan sebagai penghubung ke Ferdinant Sinaga, SH (Kopertis), Sdr. Maria Meliala, Sdr. Endang Kasuri, Sdr. Salar, Sdr. Sri Samini dan karyawan Fakultas lainnya, yang tidak jemu-jemunya disuruh, ditekan, digembleng untuk selalu bekerja dan berusaha keras.
Disamping itu juga yang dibelakang layar, yang betul-betul tulus jasanya dalam kenaikan status yaitu Sdr. Eduard Depari, Drs. DBD Gultom, Calon Mahasiswa Pungki Purbowati (kedua rekan terakhir membantu menyediakan laboratorium foto dan cetak serta mencetak Buku Sejarah Fakultas maupun Buku Panduan dalam design yang cukup menarik perhatian Kopertis), Panitia Kenaikan Status dari Universitas Indonesia, juga bantuan Computer dari FE UPDM (B) dan Ys. UPDM.
Terkait penerapan ciri “Merah Putih” dan “Beragama” pada tahun ajaran 1984/1985 telah dapat memelopori Penataran P-4 Pola 100 Jam bagi Mahasiswa Baru, dimana Dekan Fikom yang juga selaku Manggala BP-7 (Pusat) selalu ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana Penataran P-4 di UPDM (B) berturut-turut hingga 4(empat) kali tahun ajaran. Perlu diketahui bahwa UPDM (B) dalam hal ini merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang pertama di Indonesia berhasil melaksanakan Penataran P-4 Pola 100 Jam dalam tiga kali berturut-turut kecuali Universitas Moestopo.
Sejak tahun 1988 sudah bisa disadari bahwa masalah-masalah yang perlu diusahakan adalah :
1. Pembinaan Personil tentang; Skala Pengkajian; Peningkatan Pendidikan dan Latihan/ Khursus untuk tenaga; Administrasi Keuangan/ Kebendaharaan, pergudangan, kearsipan, tenaga Computer dan Management.
Dibidang Pendidikan : Administrasi SKS, Perpustakaan dan Proses belajar mengajar/ Fedagogik, dan Penyegaran di bidang Kepemimpinan, Metologi Penelitian, Bahasa Inggris serta Studi lanjutan (S2 dan S3).
2. Dibidang Prasarana : Laboratorium cetak, foto, radio, TV dan Kehumasan.
3. Dibidang Jurusan : belum berhasil dibentuk/ diusahakan jurusan Penerangan, Jurnalistik, Percetakan, Perpustakaan, seperti diminati di Fikom-fikom lain.
4. Juga tak kalah pentingnya adalah pembinaan semangat persatuan dan kesatuan, penerapan komunikasi yang didasari Pancasila, yang menunjukkan ciri jiwa”Merah Putih” dan “Beragama”, masih harus terus-menerus ditingkatkan.
Catatan khusus, pula tentang usaha menyantuni keluarga yang berjasa seperti Drs. Suto Pangarso Almarhum (karena sejak tahun 1962 mengabdi) belum dapat terlaksana.
Untuk landasan bekerja, sehingga kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi berjalan secara kontinyu dan berkualitas, sejak tahun 70 an Fakultas selalu menyusun semacam GBHF (Garis Besar Haluan Fakultas) yang diterjemahkan kedalam Garis Besar Operasional Prodi, atau semacam Renstra dan Renop dewasa ini, sehingga kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi berjalan, berharap, berencana dan terus menerus menuju cita-cita dan mewarnai pesan luhur Pendiri Pahlawan Nasional Mayor Jenderal (Purn) Prof. Dr. Moestopo. Semoga Fikom UPDM (B) maju terus dan tetap jaya. Kiranya kini lebih baik dari “Kemarin” dan Esok lebih cerah dari hari ini.