JAKARTA - Untuk mendukung percepatan publikasi ilmiah bagi sivitas akademika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), menggelar pelatihan layout dan desain untuk pengelola penerbitan buku dan jurnal di lingkungan Universitas Moestopo.
Menurut Kepala LPPM Universitas Moestopo, Dr. Taufiqurokhman, M.Si, kegiatan ini dilaksanakan karena banyaknya desakan dan permintaan dari para dosen untuk menerbitkan buku di Moestopo Publishing yang selama ini dikelola oleh LPPM Universitas Moestopo.
"Terlebih rencana pengembangan jurnal untuk mencapai akreditasi SINTA juga semakin mendesak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tentu dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai keterampilan layout dan cover design," paparnya.
Moestopo Publishing sendiri adalah lembaga penerbit di lingkungan UPDM (B) yang dikelola oleh LPPM. Moestopo Publishing disediakan untuk melayani dosen dalam hal memperoleh ISBN dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Untuk pelatihan layout dan cover design ini, LPPM mendatangkan H. Selamet Riyanto, S.E sebagai narasumber yang memaparkan berbagai teknik desain menggunanakan software Adobe.
"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan semua fakultas/PPs. sudah memiliki tim ahli untuk tenaga layout buku sehingga memudahkan proses penerbitan yang dilakukan Moestopo Publishing," tambah Sekretaris LPPM Universitas Moestopo, Dr. Elis Teti Rusmiati, M.Hum.
Hal tersebut didukung oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Andriansyah, M.Si. Dia berharap dengan makin banyaknya tenaga terampil di Moestopo Publishing, sivitas akademika Universitas Moestopo akan makin produktif melakukan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang luarannya diterbitkan sebagai monograf yang ber-ISBN dan memperoleh HKI.
"Dengan semakin bertambahnya tenaga ahli di tiap Fakultas/PPs. ini, saya berharap menjadi pematik bagi para dosen untuk terus berkarya memublikasi karya ilmiah mereka. Hal ini penting demi kemajuan pendidikan, bukan hanya di lingkungan Universitas Moestopo, tapi juga untuk kemajuan bangsa," papar Prof. Andriansyah.
