JAKARTA - Hubungan antara universitas dan industri sangatlah
diperlukan
utamanya menggalakkan kebanggaan penggunaan produk dalam
negeri mengikuti pesan Presiden Jokowi.
Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi, harus
mengerti kebutuhan industri yang pada akhirnya mampu melahirkan sumber daya
manusia (SDM) unggul.
Hal itulah yang melatarbelakangi sinergi antara Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan perusahaan tekstil raksasa, Sritex (PT Sri Rejeki Isman Tbk).
Menurut Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Prof. Dr. Rudy Harjanto, S.Ikom, MM, M.Sn, sinergi antara lembaga pendidikan
tinggi dan industri ini sejalan dengan semangat Presiden Joko Widodo yang
mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan melakukan scaling, rescaling,
maupun upscaling untuk memperkuat SDM. Tujuannya agar bisa melahirkan produk
produk unggul yang siap bersaing dengan negara lain yang ditangani insan insan
unggul Indonesia
"Mengingat pesan Presiden Jokowi, maka kami merasa link
and match antara industri dan pendidikan sangatlah diperlukan. Itu sebabnya
Universitas Moestopo dan Sritex bekerja sama. Apalagi Universitas Moestopo dan
Sritex memiliki semangat kebangsaan yang sama," kata Prof. Rudy.
Kerjasama antara Universitas Moestopo dan Sritex ini ditandai
dengan kunjungan sivitas akademika dan
menurut Direktur Human Capital Sritex Group Bagus Wiratama, sangat baik
dilakukan dalam memajukan pendidikan dan dunia usaha melalui pengembangan
keterampilan SDM dalam bentuk magang/praktik di dunia usaha dan industri.
“Kami menyambut baik segala upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia,” kata Bagus saat menerima kunjungan tersebut
sambil menjelaskan bahwa selama ini Sritex sebagai bagian dunia usaha/industri
telah menerima mahasiswa magang untuk menyukseskan program merdeka belajar.
Sementara Ketua Pengurus Yayasan Universitas Prof. Dr.
Moestopo, Hartono Laras mendukung pengembangan kerja sama ini. “Yayasan dan
Universitas sudah selayaknya bergandengan tangan, saling mendukung demi
pengembangan institusi pendidikan”, ujarnya.