Berbicara tentang sejarah Yayasan UPDM tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan tentang sejarah Universitas dan Pak Moestopo, karena diantara ketiganya bersifat saling mengisi dan melengkapi. Tonggak batu pertama pengabdian Yayasan UPDM dimulai dengan dibukanya Kursus Tukang Gigi pada tahun 1952. Pada waktu itu Pak Moestopo masih berpangkat Kolonel, menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang, Rumah Sakit Angkatan Darat (sekarang RSPAD Gatot Subroto). Disela-sela kesibukannya, Pak Moes mengabdikan diri pada dunia pendidikan, dengan mengelola ‘Kursus Kesehatan Gigi dr. Moestopo’, di rumah beliau di jalan Merak 8, Jakarta. Kursus ini berlangsung selama 2 jam, sejak pukul 15.00 sampai 17.00 dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tukang gigi di seluruh Indonesia yang jumlahnya hampir 2.000 orang, agar dapat memenuhi kriteria minimal Ilmu Kedokteran Gigi dalam hal hygiene, gizi, dan anatomi sederhana, sesuai dengan himbauan Menteri Kesehatan dalam Konggres PDGI II tahun 1952.
Pengalaman dalam pendidikan
Telah menghasilkan ribuan lulusan terbaik
Sebagai tempat di mana banyak pemikiran dan inovasi bertemu, kampus memiliki peran penting sebagai agen perubahan (agent of change) dalam masyarakat. Kampus bisa menjadi pusat inspirasi yang mendorong perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan serta membantu menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik.
Universitas Moestopo menggelar acara Halal Bihalal pada tahun ini sebagai bagian dari tradisi merayakan Idul Fitri. Acara ini merupakan momen yang dinantikan oleh sivitas akademika Universitas Moestopo serta merupakan wujud dari semangat kebersamaan dan persaudaraan yang dijunjung tinggi dalam lingkungan kampus.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) telah mengambil langkah proaktif dengan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk persiapan akreditasi, khususnya untuk program studi Doktor Administrasi Publik.
Teknologi telah menjadi motor penggerak perubahan di berbagai bidang, termasuk dalam praktik audit. Dengan kemajuan teknologi, aktivitas audit tidak lagi terbatas pada pemeriksaan manual, tetapi telah berevolusi menjadi proses yang lebih efisien, akurat, dan terukur.
“Problematika etik menjadi fokus penting DKPP yang mungkin timbul dalam konteks Pemilu 2024,” demikian paparan Ketua DKPP RI, Heddy Lugito dalam seminar nasional di Universitas Moestopo, Sabtu 16 Maret 2024.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah menjadi tonggak penting dalam mempercepat kemajuan ilmiah dan teknologi suatu negara. Karena itulah, penjajakan kerjasama penelitian antara Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilakukan.